mereka memakai homophone, layaknya gr8 ( great ) untuk besar atau menyingkat lol untuk tertawa terbahak-bahak. apalagi, remaja banyak menyingkat kata would jadi wud, jelas peneliti drew cingel, dilansir lewat medicaldaily ( 31/7 ).
menurut cingel, rutinitas ini amat cepat menyebar didalam penggunaan bahasa sehari-hari. remaja yang terbiasa memakai bahasa smsan akan amat sukar untuk kembali beradaptasi untuk berkomunikasi waktu ada di kondisi normal.
akan membuktikan pendapatnya, cingel menguji lebih dari satu siswa kelas tiga smp di pennsylvania. ia berikan tes tata bahasa dan mewawancarai peserta tentang rutinitas smsan.
temuan yang diterbitkan didalam new media & society tunjukkan, remaja yang terbiasa menyingkat kata cenderung mempunyai nilai rendah pada tes tata bahasa dibanding teman-temannya yang jarang lakukan rutinitas ini.
bila anda kirim anak dengan pesan singkat memakai adaptasi kata, lantas kemungkinan anak akan menirunya. adaptasi ini merubah kekuatan bahasanya, terlebih perubahan bahasa dan kekuatan tata bahasa, makin peneliti s shyam sundar.
